Jika sudah berkata tentang modal maka mental untuk
membentuk usaha sudah siap. Modal disini berarti mempunyai nilai uang yang
besar untuk dilaksanakan dan menghasilkan keuntungan dengan sistem pengembalian
yang berjangka waktu. Apakah ada modal tanpa nilai uang yang besar? Setiap
usaha tidak mutlak membutuhkan modal dengan nilai uang yang besar, bahkan ada
yang melakukannya dengan nilai modal terkecil alias usaha tanpa modal dengan
cara menjalin rekanan.

Rekanan atau partner kerja anda itu bisa berasal dari teman, keluarga atau badan hukum dalam bentuk PT, CV, UD yang dimiliki secara individu maupun kelompok. Ini merupakan langkah yang paling tepat, karena sistem yang digunakan adalah kepercayaan dan disini anda bisa masuk dalam sistem usahanya atau melakukan perubahan sistem tersebut. Misalnya, teman anda membutuhkan banyak cabang atau distributor atau reseller yang bisa menyalurkan atau menjual produk-produk mainan anak. Disini anda masuk dan bergabung ke sistemnya diberikan kepercayaan membawa sebagian produk mainan anak tanpa digaji tetapi anda diberikan pilihan sistem bagi hasil atau komisi. Posisi anda disini bukan sebagai karyawan tetapi sebagai rekanan atau partner kerja. Disini jelas bahwa anda tidak mengeluarkan modal untuk mendapatkan produk-produk mainan tersebut, justru disini anda diberikan kepercayaan untuk menjadi "tangan" teman anda alias cabangnya. Bahkan disini anda bisa merubah sistem dengan menaikkan harga sesuai dengan harga pasar dan anda bisa membutuhkan karyawan untuk ini. Inti dari usaha tanpa modal adalah kepercayaan, tidak sembarang teman, sanak keluarga, maupun perusahaan itu misalnya mau menjalin kerjasama dengan anda, dan sebaliknya, apakah anda mau menjual barang-barang produknya, tergantung minat anda, bukan?
Setelah anda berhasil menjalin rekanan dan mendapatkan status pengusaha tanpa modal, apa yang hendak anda lakukan? Cuma berdiam diri, lalu produknya jalan sendiri jualan begitu? Itu sangat tidak mungkin. Kemudian, product knowledge harus anda kuasai, apakah produk ini bisa dijual dengan cara tutur tinular (dari mulut ke mulut) atau harus dengan membuka lapak? Kalau buka lapak, cobalah anda mencari lapak atau tempat berjualan dengan harga sewa termurah, kalau dirumah bisa dijadikan lapak, why not? Misalnya, produk baju, tas, kosmetik, souvenir, produk-produk jenis ini bisa dilakukan dengan cara tutur tinular, tetapi jangan samakan dengan produk makanan, kalau produk ini digunakan cara tutur tinular belum sampai tujuan esoknya sudah basi, kemudian produk mainan, handphone, makanan tadi itu membutuhkan lapak.
Supaya produk sampai ke tangan konsumen lain dengan cepat, entah itu dengan cara buka lapak maupun tutur tinular sebaiknya membuat semacam katalog atau brosur, cantumkan gambar produk-produk tersebut dan harganya. Salah satu upaya yang tidak merogoh kocek banyak adalah dengan menggunakan sarana social media, sepertinya di era ini anda sudah wajib menggunakan tehnologi internet terutama untuk social media. Anda bisa memanfaatkan facebook dengan keunggulan aplikasi halaman dan pesan atau messenger, apalagi anda sudah menggunakan androidphone, sepertinya informasi dan komunikasi anda tanpa batas dan terus berlanjut. Kemudian, anda juga bisa membuat blog internet. Disini memang dibutuhkan kemampuan teknis dan fungsional untuk membuat blog. Kalau memang tujuannya untuk penyampaian produk atau berjualan, maka harus memilih yang sesuai untuk kategori, nama, tema, tata letak, posting dan sebagainya. Dengan membuat blog maka anda akan mempunyai ikon dan anda akan diakui oleh dunia melalui pendeteksian SEO (Search Engine Optimizing) yang menghasilkan keuntungan juga keberuntungan.
Itulah usaha tanpa modal dan cara penyampaiannya ke konsumen agar produk dari rekanan anda bisa cepat menjadi komoditas yang rutin serta menggunakan cara yang halal tanpa harus hutang sana hutang sini dan semuanya tetap tanpa modal. Jangan lupa bersedekah, karena anda seorang pengusaha entah itu pengusaha yang berangkat dari modal besar atau tanpa modal.

Rekanan atau partner kerja anda itu bisa berasal dari teman, keluarga atau badan hukum dalam bentuk PT, CV, UD yang dimiliki secara individu maupun kelompok. Ini merupakan langkah yang paling tepat, karena sistem yang digunakan adalah kepercayaan dan disini anda bisa masuk dalam sistem usahanya atau melakukan perubahan sistem tersebut. Misalnya, teman anda membutuhkan banyak cabang atau distributor atau reseller yang bisa menyalurkan atau menjual produk-produk mainan anak. Disini anda masuk dan bergabung ke sistemnya diberikan kepercayaan membawa sebagian produk mainan anak tanpa digaji tetapi anda diberikan pilihan sistem bagi hasil atau komisi. Posisi anda disini bukan sebagai karyawan tetapi sebagai rekanan atau partner kerja. Disini jelas bahwa anda tidak mengeluarkan modal untuk mendapatkan produk-produk mainan tersebut, justru disini anda diberikan kepercayaan untuk menjadi "tangan" teman anda alias cabangnya. Bahkan disini anda bisa merubah sistem dengan menaikkan harga sesuai dengan harga pasar dan anda bisa membutuhkan karyawan untuk ini. Inti dari usaha tanpa modal adalah kepercayaan, tidak sembarang teman, sanak keluarga, maupun perusahaan itu misalnya mau menjalin kerjasama dengan anda, dan sebaliknya, apakah anda mau menjual barang-barang produknya, tergantung minat anda, bukan?
Setelah anda berhasil menjalin rekanan dan mendapatkan status pengusaha tanpa modal, apa yang hendak anda lakukan? Cuma berdiam diri, lalu produknya jalan sendiri jualan begitu? Itu sangat tidak mungkin. Kemudian, product knowledge harus anda kuasai, apakah produk ini bisa dijual dengan cara tutur tinular (dari mulut ke mulut) atau harus dengan membuka lapak? Kalau buka lapak, cobalah anda mencari lapak atau tempat berjualan dengan harga sewa termurah, kalau dirumah bisa dijadikan lapak, why not? Misalnya, produk baju, tas, kosmetik, souvenir, produk-produk jenis ini bisa dilakukan dengan cara tutur tinular, tetapi jangan samakan dengan produk makanan, kalau produk ini digunakan cara tutur tinular belum sampai tujuan esoknya sudah basi, kemudian produk mainan, handphone, makanan tadi itu membutuhkan lapak.
Supaya produk sampai ke tangan konsumen lain dengan cepat, entah itu dengan cara buka lapak maupun tutur tinular sebaiknya membuat semacam katalog atau brosur, cantumkan gambar produk-produk tersebut dan harganya. Salah satu upaya yang tidak merogoh kocek banyak adalah dengan menggunakan sarana social media, sepertinya di era ini anda sudah wajib menggunakan tehnologi internet terutama untuk social media. Anda bisa memanfaatkan facebook dengan keunggulan aplikasi halaman dan pesan atau messenger, apalagi anda sudah menggunakan androidphone, sepertinya informasi dan komunikasi anda tanpa batas dan terus berlanjut. Kemudian, anda juga bisa membuat blog internet. Disini memang dibutuhkan kemampuan teknis dan fungsional untuk membuat blog. Kalau memang tujuannya untuk penyampaian produk atau berjualan, maka harus memilih yang sesuai untuk kategori, nama, tema, tata letak, posting dan sebagainya. Dengan membuat blog maka anda akan mempunyai ikon dan anda akan diakui oleh dunia melalui pendeteksian SEO (Search Engine Optimizing) yang menghasilkan keuntungan juga keberuntungan.
Itulah usaha tanpa modal dan cara penyampaiannya ke konsumen agar produk dari rekanan anda bisa cepat menjadi komoditas yang rutin serta menggunakan cara yang halal tanpa harus hutang sana hutang sini dan semuanya tetap tanpa modal. Jangan lupa bersedekah, karena anda seorang pengusaha entah itu pengusaha yang berangkat dari modal besar atau tanpa modal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar